Esok Yang tiba

Isnin, 10 Oktober 2011

di antara garis-garis langit yang menulis sepi
ada nadi-nadi rin
du
yang bernafas lesu
membawa roh-roh ingatan
berawakan
bersama cebis memori
dari serpih
an kehidupan

kita berdiri di pusara waktu
melihat bayang-bayang sejarah
jasadnya yang termakam kaku
diam berkubur
mimpi-mimpi yang be
rterbangan dari genggaman
melintas di hujung mata
mencatat makna syahdu
tanpa ada terje
mahannya

hujung mimpi kita
setelah bangkitnya mentari pagi
memandang realiti yang mengusir bintang malam
khayalan indah kita
dan di awan yang berwarna emas
tempat kita lukiskan segala angan
kini hanya kanvas kosong
menjadi kepunyaan esok
bukan lagi milik semalam

samar-samar berarak
menghilang ke dalam silam
lalu membentuk satu lagi
replika
di dalam koleksi
monomen kenangan mati

(10/10/11 10:14 pm)


nota : gambar bukan milik penulis

0 Tindak Balas:

Jenis Sampah