utusan

Isnin, 27 Oktober 2014

andai udara boleh berkata-kata
tentang rasa yang terawang
wakilkan ia menjadi suara
menceritakan resah

(27/10/2014 9:44pm)

hujan

Sabtu, 25 Oktober 2014

merindui keterujaan
keasyikan
keindahan
sentuhan listrik
yang memacu khayal
dalam rintik hujan
dalam basah alam
aku,
kamu
dan panah asmara....
 
....
 
tapi malam sunyi
malam sepi
cuma aku di sini
sendiri
....
 
(25/10/14 12:34 am) 

 nota : gambar bukan milik penulis

penagih kafein

Jumaat, 24 Oktober 2014

secawan kopi
dan dingin malam
aku jadi hilang
lesap dalam semalam

(24/10/14 11:26pm)

 nota : gambar bukan milik penulis

buatmu

aku terkaku, sebenarnya
mencari kata-kata untuk dicoret
di sini
kala aku sedang memujuk nasib
agar membawa kita bertembung

sungguh....
dari arah mana, ya?
di antara dinding masa yang menebal
laluan takdir yang bersimpang
arus hidup yang bersilang dan pecah
sedangkan yang ada
hanya naluri
....meredah kabus

lalu bagaimana untuk aku bermula
mencarimu dalam rawak maya
ruang luas yang tiada bertepi
yang jelas hanya kesamaran
penuh kelabu
dan yang tergenggam hanyalah
sebuah ketiadaan
dan aku buntu
 tiada jejak
tiada panduan
hanya aku dan mahu
berharap dunia memberikan aku petunjuk
memimpin aku
ke arah keberadaanmu

kiranya di luar dunia kecil itu
tidak kita saling mengenali....
....rupamu yang tiada wajah
di sebalik namamu yang gelap
dan sentuhan kita
sebuah halimunan
....menjadikan aku hanya sebutir zarah
di udara lepas

lalu ke sekian kalinya
aku tanyakan pada  alam
di mana kamu?
di mana keberadaanmu?
di mana jasadmu?
di mana rohmu?
moga-moga dari detik itu
sayap hitammu gugur membentuk tubuh
dan kau menjadi hidup
secerah matahari siang
bersama dia yang menjelmakanmu
menjadi manusia  
 ....itu doaku
walau di mana kau berada....
.
.
.
.
.
.
.
.
....di dunia fana ini
atau di seberang sana
di sisi pencipta....

(24/10/14 10:16pm)
 

Jenis Sampah