dibaluti kedinginan
ku peluk tubuh ini
memejam mata
kuyup dalam tangisan
ku tangisi jawapan
apa ertinya kini
tanpa selimut
menggigil menggeletar
menahan angin malam
menelusuk ke tulang
beratnya batin merana sendiri
atas sakit yang tiada penawar
belum reda lagi tangisanku
menghayati belaianmu
telah ku timbuni dosa
sakit kepalaku terdera
kini meratap kehampaan
harapan kasihmu
telah ku humban
tenggelam ke dasar keji
ku kutuk diri ini
ku belasah nafsu ini
tetapi apa ertinya
siapakah yang bisa ampuni
kesalahan dan dosa itu
runtuh sentuhan yang membesarkanku
ampunilah aku
walau ku tahu
rintihan ini
tiada kesudahannya
tiada maknanya
(1996)
ku peluk tubuh ini
memejam mata
kuyup dalam tangisan
ku tangisi jawapan
apa ertinya kini
tanpa selimut
menggigil menggeletar
menahan angin malam
menelusuk ke tulang
beratnya batin merana sendiri
atas sakit yang tiada penawar
belum reda lagi tangisanku
menghayati belaianmu
telah ku timbuni dosa
sakit kepalaku terdera
kini meratap kehampaan
harapan kasihmu
telah ku humban
tenggelam ke dasar keji
ku kutuk diri ini
ku belasah nafsu ini
tetapi apa ertinya
siapakah yang bisa ampuni
kesalahan dan dosa itu
runtuh sentuhan yang membesarkanku
ampunilah aku
walau ku tahu
rintihan ini
tiada kesudahannya
tiada maknanya
(1996)
0 Tindak Balas:
Catat Ulasan