aku pejamkan mata
sekian kali
berbicara dengan rindu
berbicara dengan pilu
mencengkam jemari ini
lantas menitis merah
hatiku yang bertangis darah
pada kelam
aku berteriak
jiwa yang kecamuk berontak
sadisku
pedihku
tenggelam dalam lautan soalan
berperang dengan mahkamah hidup
kenapa?
mengapa?
dan mimpiku yang terbunuh
tersadai....
sakitnya....
kala asaku rebah
dayaku terkulai
mendongak langit yang hitam
mataku menjadi buta
padam dalam kegelapan
di pinggir takdir
doa yang menjadi pusara
airmataku yang menjadi tasik
lalu menenggelamkan aku
lemas ke dasar harapan
merubah segalanya menjadi musuh
menjerut
merentap jantungku
........
........
aku pejamkan mata
menghela kekalahan
menelan takdir yang berbisa
aku genggam jantung di tangan
....masih lagi ada degupan
lalu aku sedar
jalan yang terakhir ini
hanyalah redha
........................
........
*tuhan, aku mencuba....
(11/01/10 1:38 am)
sekian kali
berbicara dengan rindu
berbicara dengan pilu
mencengkam jemari ini
lantas menitis merah
hatiku yang bertangis darah
pada kelam
aku berteriak
jiwa yang kecamuk berontak
sadisku
pedihku
tenggelam dalam lautan soalan
berperang dengan mahkamah hidup
kenapa?
mengapa?
dan mimpiku yang terbunuh
tersadai....
sakitnya....
kala asaku rebah
dayaku terkulai
mendongak langit yang hitam
mataku menjadi buta
padam dalam kegelapan
di pinggir takdir
doa yang menjadi pusara
airmataku yang menjadi tasik
lalu menenggelamkan aku
lemas ke dasar harapan
merubah segalanya menjadi musuh
menjerut
merentap jantungku
........
........
aku pejamkan mata
menghela kekalahan
menelan takdir yang berbisa
aku genggam jantung di tangan
....masih lagi ada degupan
lalu aku sedar
jalan yang terakhir ini
hanyalah redha
........................
........
*tuhan, aku mencuba....
(11/01/10 1:38 am)
0 Tindak Balas:
Catat Ulasan