Sia

seperti,

mencari ada

pada tiada

(14/11/12 12:08 am)

  

hari hujan

 dalam hujan

aku senyum

membilang mimpi-mimpi kosong

angan-angan kosong

sambil menari

bersama rintik-rintik air

 dalam basah

aku jatuh

ditimpa kecewa

ditimpa hampa

sambil berdarah

dibunuh hakikat

dalam kematian

aku bangun

menikmati sakit

merai pedih

terus tersenyum

dan terus menari

di dalam hujan....

bersama rintik-rintik air

(13/11/12 8:22 pm)

      

nota : gambar bukan milik penulis

Tepu

ada kalanya aku seperti mahu menangis

kerana aku tahu, hati aku sakit

tapi di setiap hujung sebak

ada wajar yang menjengah

lalu buat aku keliru 

apa yang harus aku tangiskan?

ada kalanya aku rasa kasihan

melihat hati dihiris-hiris

melihat harapan dilapah-lapah

berulang kali

tapi aku sangsi

kalau sudah berulang kali

apa lagi perlunya simpati?

cerita yang sama

kesudahan yang sama

-terlalu basi-

justeru apakah...?

yang harus dirasa

bila segala rasa

tak lagi menterjemahkan rasa

(13/11/12 7:28 pm)

-

dan aku menari

di pentas khayal

bila istana itu terbuka

menjadikan aku puteri

(13/11/12 7:12 pm)

Yang Jelas

aku hilang kata

bila makna sudah terungkap

sekadar merenung sisa-sisa

pada kenangan yang memudar

berterbangan di udara

seperti kepingan-kepingan hati

yang kian kekeringan

(13/11/12 7:06pm) 

       

Kamu

aku mahu kamu

(noktah)

(25/10/12 1:40 am)

 

 

 

Aku Punya

hati aku di tempat lain....

....yang tak wujud

(25/09/12 11:58 pm)
         

apa adanya

aku tiada bantahan

untuk langit yang tak berbintang

 untuk hujan yang berterusan

untuk alam yang lengang suram

bukankah sini tanah hitam?

lubuk segala kekecewaan

tidak munasabah

mengharap kesudahan indah

(25/09/12 11:48 pm)

Indah

hulur tangan ke langit....

menggapai....

....apa yang tak tergapai

(25/09/12 11:28 pm)

           

                         

Senyum

faham dalam kata

dengan kata

tanpa kata

dari segala kata-kata

apa yang dimengerti

apa yang tererti

aku tahu malam itu gelap

hujan itu basah

ya, aku tahu

senyum mengaku duka

tertawa merasa sakit

ya, selama-lamanya aku tahu

seperti warna hitam

yang takkan pernah putih

(25/09/12 11:18 pm)

                  

Larian Puisi

aku di garisan mula

atas jaluran hitam kosong

menghitung sejuta jarak

yang memisahkan fikiran

dengan susunan kata

lalu aku bukakan langkah

bertaburan arah

berlari mengutip apa saja di jalanan

dan menggumpal

menjampi langit

untuk menjelmakan keajaiban

menukarkan segala sampah dan sarap

menjadi sebuah ilham

lantas jaluran hitam kosong

menjadi sebuah pengembaraan

membawa minda 

menikmati pementasan opera

hanya dengan tarian ayat

tidak gah

sekadar jujur

untuk menyentuh hati

menuju ke titik penamat

(08/09/12 12:44 pm)

Waktu

sekerlipan mata

percuma

nyataku menjadi semalam

dan hakikat

hanya tinggal kenangan

dalam genggaman....

(06/09/12 8:58 pm)

Orang Asing

aku bercereka dalam minda

dalam kebisuan

menyusun kisah-kisah kita

waktu-waktu kita

ketika khayal bertembung nyata

hakikat bertembung dongeng

satu garis halus

yang kita simpul jadi satu

membuka sempadan

 

ada di langit

ingatan tak berwajah

sayup-sayup suara

yang tak pernah menjengah

lalu aku pejamkan jiwa

melihat dari hati

susuk roh ghaib

yang akrab dalam keasingan

 

tak lukuh

bagai bintang hitam di langit kelam

hanya terlindung dari pandangan

tidak hilang

dan ini aku

dalam tulus yang tiada tarikh luput

 

mungkin takkan terhurai

sebuah pengertian yang tidak datang bersama tafsiran

dongak ke angkasa

dan di sana berlegar rasa

aku lontar dari waktu

kepada waktu

untuk menjadi sekadar waktu

mematri sejarah

 

tentang pertemuan para pengembara

di satu simpang hidup

betapa ajaibnya takdir

menjadikan walau beberapa detik

sebuah ketentuan

dan di sini aku mengimbau 

bersama sejuta diam

nama yang tidak perlu bernama

cukup asal aku kenal

dan kamu tahu

kamu siapa

 

(16/07/12 10:48pm)

 

 

Sembilan Nyawa

-Sembilan Kematian-

     

(10/07/12 9:29 pm)

dan ini yang pertama

Airmata Langit

aku mahu airmata langit 

untuk malam ini

mandikan aku dengan kesyahduan

lalu aku tenggelam

hanyut

terapung di arus gelap

menyusur rasa-rasa pekat

yang ringan

berpusar di naqli

hingga aku khayal

ke langit hitam

dan menghirup nafas sendu

dalam dakapan sepi

dingin....

nyaman....

dalam....

(27/06/12 9:42 pm)

nota : gambar bukan milik penulis

          

Aku Cari Dia

mungkin aku hilang

ditelan bunyi

mungkin aku sesat

dikawal peta

mungkin aku sunyi

dipeluk ceria

dan aku cari dia

dan dia itu aku

(27/06/12 9:12 pm)

3 Dalam 1

1.

jari yang berlegar

mencarik udara

mengais kata-kata

pada kebisingan alam

yang diam

2.

bisu

keluh

sugul

 ah....

aku panggil sunyi

yang hilang terbang

diusir riang

3.

penjara batu

tingkap bergambar

kerusi patah

dan tangan-tangan angin

....aku jelmakan menjadi pantai

di kepala ini

(27/06/12 (9:08 pm)

3005

sekadar mencuri waktu

untuk aku keramatkan tarikh

dan di antara sejuta cerita

kita, di antaranya....

 

(30/05/12 11:58pm)