asmara kematian....berahi yang berdarah

Rabu, 2 Mac 2011


dari celah kegelapan
aku hadir
menarik guruh di langit
memanggil halilintar
bumi basah bertangis hujan

aku datang dari udara
dalam pelukan kurung hitam
mengirai rambut yang mengurai
syahdu menyelubung tubuh

di balik tabir kepiluan seribu
bisikkan namaku itu
bersaksi rantaian petir
dan cahaya lilin yang menari
seru aku
dan aku menjelma
meniti bayu


sambut kehadiran ini

mentera yang kau ratap

kepulanganku menyusur malam

sesudah seribu tahun

menjejak banglo usang


kau
yang membuka pusara lara
kau

yang memanggilku

dari persemadian

dan kini aku di sini

melayang menghampirimu


datang padaku, kekasih

melunas rindu ini

jalarkan jari-jemari itu

rasakan kedinginan di diriku

dan kedingian ini akan menusuk ke liangmu

menyebar hangat dambaanku

aku yang dahaga

menuntut jiwa


datang padaku, kekasih!

nafas yang berhembus di lehermu

dan berlari ke dada

berlari ke wajah

mengembaralah di tubuhku

dan bibir ini gemersik

merintih berahi


seru namaku, kekasih!

persembahkan untukku!

telanjangkan jiwamu

bongkar fantasi hitammu

persembahkan ia untukku

irama keras

biar malam terbelah

kencang!


di bawah purnama

benam cakarku

tertanam di kulitmu

mengalir darah

hangat dan merah

keindahan semulajadi

yang membasahi lidahku


lunaskan dahagaku, kekasih!

kucupan berdarah

gemalai bibir

menanam taring

meminum kemanisan yang merah

pejam matamu sayang

nikmati keasyikan ini


mengembaralah di tubuhku, kekasih

pergi ke bawah sana

hirup cintaku

tubuh yang melayang

membuka laluan

hirup sepuasnya

biar detik ini menjadi khayal


mengeranglah, kekasih!

jeritkan serakah itu

bersama darah dan luka

aku yang mencakar dan merobek kulitmu

panas dan dingin

menghidupkan kebencian di dalammu

menyemarakkan api amarahmu


puja aku!

maki aku!

cintakan aku....

dengan penuh kebencian

dan petir menyambar

aku turun ke bawah

untuk meluah kasih


buktikan cintamu, kekasih

apa yang ku mahu....

bila bibir ini menyapa kekejanganmu

sekali lagi taring terbenam

....aku mahukan jiwa....

mengoyak dan meratah

menghisap rakus

dan malam bermandi darah....


saat tubuh dinginku kembali hangat

tubuhmu beku

terkujur kaku

bangunlah, sayang

bangkit dari kematianmu

aku tersenyum menanti

malam ini kita bersatu

abadi selamanya....

(-zon gelap-20/02/08 2:08 pm)

0 Tindak Balas:

Jenis Sampah