dari celah kegelapan
aku hadir
menarik guruh di langit
memanggil halilintar
bumi basah bertangis hujan
aku datang dari udara
dalam pelukan kurung hitam
mengirai rambut yang mengurai
syahdu menyelubung tubuh
di balik tabir kepiluan seribu
bisikkan namaku itu
bersaksi rantaian petir
dan cahaya lilin yang menari
seru aku
dan aku menjelma
meniti bayu
sambut kehadiran ini
mentera yang kau ratap
kepulanganku menyusur malam
sesudah seribu tahun
menjejak banglo usang
kau
yang membuka pusara lara
kau
yang memanggilku
dari persemadian
dan kini aku di sini
melayang menghampirimu
datang padaku, kekasih
melunas rindu ini
jalarkan jari-jemari itu
rasakan kedinginan di diriku
dan kedingian ini akan menusuk ke liangmu
menyebar hangat dambaanku
aku yang dahaga
menuntut jiwa
datang padaku, kekasih!
nafas yang berhembus di lehermu
dan berlari ke dada
berlari ke wajah
mengembaralah di tubuhku
dan bibir ini gemersik
merintih berahi
seru namaku, kekasih!
persembahkan untukku!
telanjangkan jiwamu
bongkar fantasi hitammu
persembahkan ia untukku
irama keras
biar malam terbelah
kencang!
di bawah purnama
benam cakarku
tertanam di kulitmu
mengalir darah
hangat dan merah
keindahan semulajadi
yang membasahi lidahku
lunaskan dahagaku, kekasih!
kucupan berdarah
gemalai bibir
menanam taring
meminum kemanisan yang merah
pejam matamu sayang
nikmati keasyikan ini
mengembaralah di tubuhku, kekasih
pergi ke bawah sana
hirup cintaku
tubuh yang melayang
membuka laluan
hirup sepuasnya
biar detik ini menjadi khayal
mengeranglah, kekasih!
jeritkan serakah itu
bersama darah dan luka
aku yang mencakar dan merobek kulitmu
panas dan dingin
menghidupkan kebencian di dalammu
menyemarakkan api amarahmu
puja aku!
maki aku!
cintakan aku....
dengan penuh kebencian
dan petir menyambar
aku turun ke bawah
untuk meluah kasih
buktikan cintamu, kekasih
apa yang ku mahu....
bila bibir ini menyapa kekejanganmu
sekali lagi taring terbenam
....aku mahukan jiwa....
mengoyak dan meratah
menghisap rakus
dan malam bermandi darah....
saat tubuh dinginku kembali hangat
tubuhmu beku
terkujur kaku
bangunlah, sayang
bangkit dari kematianmu
aku tersenyum menanti
malam ini kita bersatu
abadi selamanya....
aku hadir
menarik guruh di langit
memanggil halilintar
bumi basah bertangis hujan
aku datang dari udara
dalam pelukan kurung hitam
mengirai rambut yang mengurai
syahdu menyelubung tubuh
di balik tabir kepiluan seribu
bisikkan namaku itu
bersaksi rantaian petir
dan cahaya lilin yang menari
seru aku
dan aku menjelma
meniti bayu
sambut kehadiran ini
mentera yang kau ratap
kepulanganku menyusur malam
sesudah seribu tahun
menjejak banglo usang
kau
yang membuka pusara lara
kau
yang memanggilku
dari persemadian
dan kini aku di sini
melayang menghampirimu
datang padaku, kekasih
melunas rindu ini
jalarkan jari-jemari itu
rasakan kedinginan di diriku
dan kedingian ini akan menusuk ke liangmu
menyebar hangat dambaanku
aku yang dahaga
menuntut jiwa
datang padaku, kekasih!
nafas yang berhembus di lehermu
dan berlari ke dada
berlari ke wajah
mengembaralah di tubuhku
dan bibir ini gemersik
merintih berahi
seru namaku, kekasih!
persembahkan untukku!
telanjangkan jiwamu
bongkar fantasi hitammu
persembahkan ia untukku
irama keras
biar malam terbelah
kencang!
di bawah purnama
benam cakarku
tertanam di kulitmu
mengalir darah
hangat dan merah
keindahan semulajadi
yang membasahi lidahku
lunaskan dahagaku, kekasih!
kucupan berdarah
gemalai bibir
menanam taring
meminum kemanisan yang merah
pejam matamu sayang
nikmati keasyikan ini
mengembaralah di tubuhku, kekasih
pergi ke bawah sana
hirup cintaku
tubuh yang melayang
membuka laluan
hirup sepuasnya
biar detik ini menjadi khayal
mengeranglah, kekasih!
jeritkan serakah itu
bersama darah dan luka
aku yang mencakar dan merobek kulitmu
panas dan dingin
menghidupkan kebencian di dalammu
menyemarakkan api amarahmu
puja aku!
maki aku!
cintakan aku....
dengan penuh kebencian
dan petir menyambar
aku turun ke bawah
untuk meluah kasih
buktikan cintamu, kekasih
apa yang ku mahu....
bila bibir ini menyapa kekejanganmu
sekali lagi taring terbenam
....aku mahukan jiwa....
mengoyak dan meratah
menghisap rakus
dan malam bermandi darah....
saat tubuh dinginku kembali hangat
tubuhmu beku
terkujur kaku
bangunlah, sayang
bangkit dari kematianmu
aku tersenyum menanti
malam ini kita bersatu
abadi selamanya....
(-zon gelap-20/02/08 2:08 pm)
0 Tindak Balas:
Catat Ulasan