mengimbas wajah silammu hanya dari memori
tanpa potret
tanpa lakaran
dan mengulang dengar suaramu yang lalu
hanya dari kenangan
dari cebis-cebis ingatan
yang terbenam
jauh di dasar hati
lantas di dinihari ini aku ulangi
melewati perjalanan kita
memejam mata
dan waktu lalu kembali
sekali lagi
aku menjadi aku
dan kamu menjadi kamu
yang dulu
saat hidup hanyalah tentang kemahuan hati
pada detik yang kita curi dan kunci
membilang bintang
mengumpul mimpi
buat membuai angan....
dalam pekat malam
....kita terbang
tinggi dan tinggi
menjadi rama-rama yang membelah awan
aku dan citaku
kamu dan cintamu
kita tulis kisah kita
semanis gula
dan di antara sejuta babak
ada aku
ada kamu
ada kita
dan senyum tawa yang terindah
aku simpan....
rintik hujan renyai
mentari yang membahang
jua angin yang bertiup
musim demi musim
cinta seluas dunia yang kau persembah
dan aku sekadar membalas dengan beberapa helai mukasurat
dari buku hidup
untuk catat kenangan
namun sesuatu yang perlu kau tahu
kenangan itu aku pahat dalam-dalam
menjadi hikayat keramat
dan aku tanam
seperti katamu tika itu,
"di lubuk hati terbenam"
dan waktu berlalu
dunia berputar
malam berganti siang
mimpi dihambat kenyataan
dan di situ ketika itu
cuma kita yang baru
dibatasi hidup dan hakikat
lalu kita leraikan sejarah
merelakan segalanya pergi
cinta yang tak bersatu di suatu masa
kekal menjadi impian terpendam
hanya untuk diangan
dan kita iyakan bersama
seperti katamu tika itu,
"kita sempurna bersama, tapi kita tak ditakdirkan untuk bersama"
....aku lepaskan....
........................
aku bukakan kembali mata
pulang ke realiti
maka sungguh sesungguh-sungguhnya
kamu hanyalah memori
dan memori semata-mata........
........................
(28/12/2014 6:00 am)
nota : gambar bukan milik penulis