aku terkaku, sebenarnya
mencari kata-kata untuk dicoret
di sini
kala aku sedang memujuk nasib
agar membawa kita bertembung
sungguh....
dari arah mana, ya?
di antara dinding masa yang menebal
laluan takdir yang bersimpang
arus hidup yang bersilang dan pecah
sedangkan yang ada
hanya naluri
....meredah kabus
lalu bagaimana untuk aku bermula
mencarimu dalam rawak maya
ruang luas yang tiada bertepi
yang jelas hanya kesamaran
penuh kelabu
dan yang tergenggam hanyalah
sebuah ketiadaan
dan aku buntu
tiada jejak
tiada panduan
hanya aku dan mahu
berharap dunia memberikan aku petunjuk
memimpin aku
ke arah keberadaanmu
kiranya di luar dunia kecil itu
tidak kita saling mengenali....
....rupamu yang tiada wajah
di sebalik namamu yang gelap
dan sentuhan kita
sebuah halimunan
....menjadikan aku hanya sebutir zarah
di udara lepas
lalu ke sekian kalinya
aku tanyakan pada alam
di mana kamu?
di mana keberadaanmu?
di mana jasadmu?
di mana rohmu?
moga-moga dari detik itu
sayap hitammu gugur membentuk tubuh
dan kau menjadi hidup
secerah matahari siang
bersama dia yang menjelmakanmu
menjadi manusia
....itu doaku
walau di mana kau berada....
.
.
.
.
.
.
.
.
....di dunia fana ini
atau di seberang sana
di sisi pencipta....
(24/10/14 10:16pm)