pulang

Ahad, 19 Disember 2010

....sayup-sayup....
aku dengar deru ombak
aman dan tenang
lalu aku melangkah
menurut irama laut
dan perlahan-lahan
bayu itu....
kembali membelai tubuh

aku pejamkan mata
menghirup nafas
sedalam-dalamnya....
ah....
suasana ini
....udara yang nyaman ini
lalu aku bukakan mata
dan menyaksikan kembali
pantai yang dulu

pasir ini
laut ini
langit yang indah....
aku tenggelam....
....rasa yang amat sempurna....
lalu segera aku toleh ke sisi
dan di situ kau tersenyum
menyentuh jiwa

aku hanya membisu
memori yang memenuhi dada
sebak dan syahdu
malam yang terus beralun
damai begini
aku di sini
di tempat ini
bilamana segala-galanya menjadi tepat
aku peluk erat jiwamu
aku telah pulang!

dan kekasih
betapa aku sekali lagi mengerti
pulang itu....
....adalah rasa....
di dalam hati
di mana kau berada

*pejamkan mataku
mencari kebenaran
di balik tengkujuh itu
dengan getir, dengan ganas
akhirnya....
laut kembali pada asal
tidak luak....
tidak berubah!
Sebab itu....kau tetap di hatiku*
(19/12/10 2:04 pm)

Seribu Tahun

Sabtu, 18 Disember 2010


malam ini

mengulangi sejarah....
seribu tahun....
....yang tak pernah mati....

di saat sunyi
yang memanggil rindu
aku hitung memori
di langit malam
menggenggam ingatan....
....di dasar hati

seluhur....
bila bayu berbisik
di hujung sana
hanya suara
yang aku mengerti
dan sekadar ini
....sederhana
untuk seribu tahun itu
yang abadi....

(18/12/10 2:42 am)

nota : gambar bukan milik penulis

akad (dalam pengembaraan masa)

Rabu, 8 Disember 2010

darah ini namamu
wajah cintaku
dan mengalir di seluruh tubuh ini
membawa denyut rindu

ku dakapi nafasmu
bersatu dalam jantungku
berdegup di sepanjang hidup
tulus
dan beralun teguh (02/09/01 10:22 pm)

hati ini cintamu
lakaran jiwa
aku genggami kejap
meresap ke dalam diri
bersebati di nadi
....mengukir hidup....

pada laluan ini
aku dirikan naluri
berpegang pada janji yang satu
di atas segala isi dunia
dan selaut air mata
mematri namamu
hingga aku lesu
longlai pada garis masa
dan aku terus menggenggam
selagi nyawa masih mencengkam (08/12/10 1:34 am)

di pusara
aku abadi
membawa segala-galanya
selama-lamanya
demi untukmu
keranamu
dan darah ini
seluruh kenanganmu
akan aku hidupkan
sehingga mati! (14/05/2005)

..

nama itu
berombak di dalam nafas
mengalir bersama darah
dan bila mata ini terpejam
di situlah namamu terus
bersemadi

jejak langkahku
menyusur waktu
meninggal seribu sejarah
....tetap bersamamu
realiti dan fantasiku

membina laluan ini
dalam kesasaran hidup
menggenggam impian dari namamu
dan biarlah langkah menjadi hancur
hanya mengabadikan kenangan itu
hingga ke akhir hayatku

di pentas ini....
aku terus berdiri
menggenggam tiap ingatan
biar jauh ditenggelami waktu....
pentas ini memendam suaramu
dan bila masa terhenti
tinggallah segala-galanya terkubur
....di sini....

(01/09/2001)

Untitled

dalam hening
menghitung detik waktu
membilang saat demi saat
dan malampun kian berakhir
dalam penantianku

suara sepi
mengalun malamku
di situ ku dengar namamu
memanggil kenangan
dan aku tunduk diam
menggenggam setiap ingatan

dalam pedih
mengimbau realiti
antara hari ini dan sejarah
bagai semalam
bersatu dalam kenyataan

malam ini
detik kian berakhir
waktu kian pergi
hanyalah selaut harapan
bersemadi bersama malam

namamu
masih berkumandang lagi
masih kedengaran lagi
dan aku masih menyebutnya lagi
hingga malam bertukar pagi
dan pagi berubah malam ini....

(31/08/2001)

Untitled

adakah kita bermimpi
bila kenangan bagai fantasi
datang dan pergi
bagai angin lalu

adakah aku berilusi
melihat malam ini
di antara sebuah realiti
sesuatu rindu....
yang menjadi kenangan
mengapa ia hilang
dibawa malam itu
jauh dan kelabu
ghaib ke dalam awanan....

mengapa aku....
berenang di tengah kenyataan
mengapa mencari memori
di dunia yang pasti....
mengapa hanyut....
mengimbau wajahmu

adakah masa beredar
lalu aku harus lupa
adakah hari yang baru
harus aku kuburkan....

'walau ia mimpi....
biar terus abadi....
walau ilusi....
takkan mati....
seperti yang aku yakini
kau tetap bersemadi
biar waktu berlalu....
biar masa beredar....'

(02/03/2001)

Untitled

di sini....
ada airmata
senyum dan luka
dalam genggaman sejarah
kisah kita nan lalu
ada cebisan rindu
di antara dingin malammu
....ada dendam lama
mendakap jiwa kita

cinta ini....
membalut cermin usia
di celah biasan wajahmu
yang masih ku rasai
....memeluk bayang masa
titian yang kita lalui....
....bersama....

diari waktu
mengingatkan aku
pada cerita semalam
menyedarkan aku
pada suka dan duka
....satu-persatu yang terhimpun
menghiasi perjalananku....

kekasih....
waktu berlalu....
dunia berputar....
....aku tetap di sini
memerhati rentetan hari-hari
semakin ku renungi
dan semakin ku mengerti
cinta ini....
adalah segala-galanya....

(02/03/2001)

penantian

aku menantimu di sini
membilang hari
dan jauh bersama waktu
ku kumpulkan semangatmu
biar segala kekuatan
memegang penantian ini....

alam kian sepi
menilai erti utuh
pada seribu kenangan
dan terciptanya penantian ini....
menunggu tanpa jemu...,
sendiri dalam pekat malam
dan mengalirnya keringat
membasahi rindu....

aku terkedu....
menyebut namamu
....dalam dingin malam
menggigil dan kesakitan....
aku termanggu....
kerana kenangan,
kerana keyakinan....
menghitung sisa semalam
memaut setiap ingatan
dan menjadi teman....
sepanjang penantian
bersamamu....

(01/09/01 10:54pm)

Untitled

suaramu....
sayup-sayup ku dengar
jauh di langit sana
dan memanggil sayu
sejuta ingatan....
....sepi dalam penjara masa....

saat itu....
namamu hadir di sini
beralun mengikut ombak
mengalir dalam seribu tahun
membawa seribu satu cerita
kisah yang abadi selamanya

aku....
mencari-cari wajahmu
samar-samar di awan
redup di ingatan
sejuta imbauan....
sunyi dan hening....

saat itu....
bila ku pejamkan mata
terbayang wajahmu
bergema lagi namamu....
....ku genggam dan laungkan
bila malam pekat mencengkam
....bila langit kian kegelapan
dan saat itu aku
sendiri....
setia menantimu....

(06/08/01 6:40 pm)

Untitled

aku saksikan hati ini
mengabadikan jiwamu
seperti bayu salju
membelai perasaan

aku genggam kenanganmu
menusuk kerinduanku
lalu aku sebarkan
mengisi angin malam
dan menjadi ingatan....
yang teguh dan utuh bersemadi

malam ini
saat wajahmu datang lagi....
aku bertafakur sendiri
betapa kuatnya
realiti ini....
saat aku rindu kehadiranmu
dan aku tahu....
kau pasti menjelma lagi....

aku pasti di sini
menanti ombakmu
tiba....
dan aku terus abadi
mengagungkan
~cinta ini~

(22/11/2000)

Untitled

mataku yang rindu
menatap laut itu
mengundang kenangan
yang kian jauh
dan usang....

adakah aku bermimpi
bila sejarahmu kembali
adakah malam ini fantasi
bila aku terasa kau hadir

malam yang kian kelam....
....ombak masih menderu....
laut masih beralun
dan aku masih....
termanggu....

pantai ini
sesepi rinduku
yang menagih kesucian lalu
dan detik yang kian larut ini
mampukah menjanji ketenangan
.......?

pantaiku
adakah 'dia' bersamamu
beralun bersama ombakmu
berhembus bersama bayumu
atau....adakah aku....
yang mencipta ilusi ini?

(22/11/2000)

Lagenda Abadi

bila hari itu beredar
terpendamlah sejarah
tertinggallah aku....
....sendiri....
merenung realiti....
mencari punca arah
mentafsir segala mimpi

bila kenangan ini berlalu
terciptalah cerita silam
bersama segala realiti itu
dan tenggelamlah sejuta memori
memadam kesan jejak ini....

bila saat ini menghilang pergi
dan semalam terkubur sepi
berakhirlah setiap kenyataan
menimbus harapan ini....
dan sejuta pahit-manis
terkubur bersama diari....
....samar dan terus samar
dan akhirnya terus kelam....

bila tertutupnya buku
terkambusnya kisah
dan kitapun melangkah
tertinggallah sejarah di belakang
dan segala-galanya
menjadi lagenda
~Lagenda Abadi~

(01/09/01 10:40 pm)

Selasa, 30 November 2010

tapi langit gelap
tak nampak bintang
.
.
.
.

....kau pernah tertanya tak,
kenapa gembira tak seindah derita bila di dalam puisi?


(30/11/10 11:30 pm)

:-)

malam ini aku hanya mahu berbual....
sesuatu yang mudah
sesuatu yang ringkas
sesuatu yang....
hmm....
hanya ikhlas
jadi kamu ke mari, boleh?
duduk bersama-sama
kita bilang bintang

(30/11/10 11:24pm)

Dejavu

Khamis, 25 November 2010

Hari ini adalah hari semalam

belasan tahun lalu


aku mencintaimu

seperti kali pertama

dan setelah engkau menjadi aku

apa perlunya lagi KITA



*Cinta itu, bila aku mencintaimu



(25/11/10 11:58pm)




Rasa

bila aku tenggelam dalam kesedihanmu
dan airmata di hatimu menjadi air mata di pipiku
lalu apa yang mampu aku lakukan...?

sayang....

sayang....

sayang....

aku merasa....

aku merasa........................

(25/11/10 10.00 pm)

yang bukan

Jumaat, 19 November 2010

bukan makna yang melilit langit
bukan tubuh yang berkosong rongga
bukan tanah yang mengandung kubur
bukan dimensi di jajahan kamus
itu zarah bebas
meneroka infiniti
~tidak akan menjadi YA

(19/11/10 6:14pm)

songsang

Tafsiri aku di pergunungan hidup
bilamana tasik beriakkan dendam
lalu kau terbang menebak ruang
dan yang tak dimengertikan, hanya halimunan

(19/11/10 6:04 pm)

Sepi

Khamis, 21 Oktober 2010


Bila malam seperti menusuk

kedinginan mendakap
dan kau hadir
menghembus ingatan
sadisnya....
lalu alam memutar mimpi

dan menyedarkan aku berkali-kali

namun tragedi

aku tahu kau pasti kembali

(21/10/10 11:24pm)

nota : gambar bukan milik penulis

.

Cinta itu....
bila aku mencintaimu.

(21/10/10 10:38 pm)


--

Khamis, 30 September 2010



bisikan yang mati

mengiringi malam sepi
pekat
kelat
dalam
dan luka menjadi debu kering
hilang ditiup angin

(30/09/10 7:36pm)


-

di langit
hanya ruang hitam
gelap dan kosong
bersama angin dingin
sejuk dan beku
tiada sinar....
tiada cahaya....
tiada seri....
tiada erti....

(30/09/10 7:16pm)

nota : gambar bukan milik penulis

aku

Ahad, 19 September 2010


'KITA' itu tiada
yang ada cuma aku
aku dan aku
sendiri

(19/08/10 2:34 pm)

lumpuh


hati milik aku adalah daging lunyai yang dicincang-cincang
bergelumang darah dan kesakitan
tapi aku....
tak punya sebarang rasa........

(19/08/10 2:30 pm)

tuah

Aku tak punya tuah
kerana itu bahagia memilih untuk menyisihkan aku
lalu aku terjaga dari mimpi yang panjang
menyedari betapa harapan indah itu
hanya untuk memberitahu
bahawa aku tak seharusnya bermimpi-in the first place-

(19/09/10 2:08 pm)

kita

Selasa, 17 Ogos 2010


dalam seribu gelita
aku terus menunggu
laut bergelora
dan langit pecah berderai
aku nyalakan api
menembusi angin malam
kenangan yang terimbas
tiba-tiba menguasai suasana
akupun tenggelam
bersama bayang-bayangmu

kekasih....
adakala laut ini kencang
adakala ia tenang
mengharungi badai taufan
menikmati bayu damai

pejamkan mataku
mencari kebenaran
di balik tengkujuh itu
dengan getir, dengan ganas
akhirnya....
laut kembali pada asal
tidak luak....
tidak berubah!

Sebab itu....kau tetap di hatiku

~Salam sayang

(1999)

Coretan buat kekasihku....Ingati aku selamanya....Seperti selamanya aku mengingatimu....

hikayat taman larangan~the broken nigina

Sabtu, 7 Ogos 2010


bila buku usang terbuka kembali
dari pustaka istana terbenam
di detik ini di seribu tahun lalu....
masih ingatkah aku?
aku yang di bawah mentari indah
menari di dalam baju putih
membelai awan
dan mimpi berlegar di udara
berlakar warna-warni suci....

bergema kembali mentera
setelah sekian lama....
membawa taman ini kembali bernyawa
taman larangan....
tamanku....
kicau burung gemersik
memekar bunga yang mati
dan ketika ini menjadi ketika itu....
seribu tahun lalu....

masih ingatkah aku?
di kala rumput ini menghijau
aroma alam yang rahsia milikku
terpejam mata menjadi khayal
rasa itu di langit yang damai
bagai berenang dalam keasyikan
terlena dalam jaga
menulis impian
berarak di mega....

terlihatkah kau pada aku?
senyum ini hanya untukmu
menghulur tangan membuka genggaman
ditiup bayu yang permai
berterbangan kilau jernih
hingga ruang menjadi kerlipan
kelip-kelip memukau di kala siang
cerita indahku
dalam putih busana....
berlari mengejar rama-rama
rendang redup pepohon
menunggumu di dalam taman
sambil mengarang hikayat
mengukir kisah di buku masa

aku menunggumu....
menunggumu....
mengait daun-daun yang jatuh
di bawah jendela istana
menjadi selimut hangat
memeluk jiwamu
agar terhapus dinginmu

aku menunggumu....
menunggumu....
hingga bulan menjelma
menghilangkan siangku
memaut erat janji
menunggumu....
di tamanku yang indah
aku dan istana
bisikan syurga
dan aku menunggumu
menunggu kau hadir menemaniku

aku menunggumu....
menunggumu....

embun menangis....
kala fajar perlahan-lahan mengintai bumi
detik menghambat hari
berganti masa
dan aku menunggumu
menunggu kau hadir menemaniku
memaut erat janji
menunggumu....
di tamanku yang indah

masih ingatkah aku?
ketika janji dikhianati
aku yang membeku di bawah jendela istana
....hujan berganti salju....
kemarau berganti luruh....
angin debu....
dan aku menunggumu
masih menunggumu
hingga pudar putih bajuku....
....menjadi hitam....

masih ingatkah aku?
ketika istanaku diceroboh kejam
ketika tamanku dimusnahkan
rayuku menentang seteru
tumpas ditikam mata pedang
berlumuran darah
dan merangkak ke bawah jendela istana
menunggumu
ketika janji dikhianati
aku menunggumu....sehingga mati....

........................

bila buku usang kembali terbuka....
hikayat ini akan terus berulang....
di taman di mana jasadku bersemadi
di detik ini di seribu tahun lalu
ia abadi....

(22/11/08 2:24 am)

nota : gambar bukan milik penulis

hati ais




....
jalanku terputus
di pulau asing tanpa gelombang
dan bulan yang bersinar suram
antara aku, laut dan langit
dan hakikat yang gelap

menara api ini
hanya simbolik cahaya
silau halus yang terperuk
di celah ribuan kelam
dan di langit yang kau dongak
hanya awan hitam
seperti laut ini
yang berombakkan kaca

hanya ilusi
ilusi semata
aku, bintang dan senyuman
toleh pada istana usang
itu aku
kosong dan beku

(07/08/10 1:00 am)

nota : gambar bukan milik penulis

tidur dulu realiti

Selasa, 3 Ogos 2010


ini alam khayalan

tapi biarkan aku di sini

biar aku dalam fantasi....

seketika lagi....

(03/08/10 2:04am)


hmm....


Takdir....

atau isyarat palsu...?

(03/08/10 1:46 am)


racau

Rabu, 28 Julai 2010

aku hanya mahu bintang....
....untuk bersinar....

menerangi malam
di dalam penantianku....

....aku hanya mahu bulan
menyuluh kekelaman

dan angin
berhembus tenang
....memelukku....

aku hanya mahu malam ini
seperti malam yang dulu
saat kita masih di sini................

................

aku hanya mahu
.....kau pulang....


(28/07/10 9:52 pm)


harapanku

saat hujan turun
aku di sini
melihat langit
dan bayangmu menari....
melambai....

aku toleh ke belakang
....sejarahmu yang mengekori
berbisik bayu itu....
tentang cinta
tentang rindu
....tentang pilu....

aku sedut udara
menghirup sepi
lalu memenuhi jiwa
dan di sana
sayup-sayup suaramu
merayu harapan

berapa lama....
sebelum langit hitam
menggapai nafas........
....yang kian hilang....

(28/07/10 9:24 pm)


hei, kamu!

Ahad, 18 Julai 2010

aku menulis........
dari jiwa........
*senyum*
tidakkah....
kamu merasa...?

(18/07/10 5:12 pm)

nyaman


....melihat langit yang kelabu....



merasai angin yang berhembus....


aku....


....damai....


seakan berbisik dengan udara


suasana yang indah


seperti detik itu....


bila cinta itu satu....


seperti di hujung sana....


....kau tersenyum....


(18/07/10 5:04pm)



nota : gambar bukan milik penulis

Ila hilas tulil firdausi ahla

Sabtu, 17 Julai 2010

aku yang sering lupa
aku yang sering alpa
aku yang sering sasar
aku yang sering nanar
aku yang sering gelincir
aku yang sering onar
aku yang sering salah
aku yang sering sesat
aku yang sering songsang
aku yang sering tumpas
aku yang sering tumbang
aku yang sering jahanam
aku yang sering berdosa

Engkau....

yang sering mengampuni

-Subhanallah-

(17/07/10 12:24 am)

celaka aku

Jumaat, 16 Julai 2010

Tuhan sedang beri pelindungan
tapi aku sedang degil melawan

(16/07/10 11:48 pm)

aku tanyakan langit:-tentang diri dan tetap:-rujukkan laut:-tentang nekad dan kekal:-dan mereka tanyakan kembali:-tentang aku dan iman

(16/07/10 11:14 pm)

beginilah begitu

acap menacap pulang
pada jalan tak bertunjang
mabuk lampau
mabuk igau

ulang menampi
tapis menapis
yang hampas itu
yang bernas itu
mengulang ulang
ulang berulang

dan pi dan mai
dan mai dan pi
hambat bulatan
hujang turun,
balik tidur

(16/07/10 11:02pm)

*11:02 malam? sesaat tadi, 9 malam

hanya aku

aku tiada senjata....

aku tiada mentera....

aku tiada apa-apa....

....menunggu kau pulang....

....hanya dengan harapan....

(16/07/10 7:48 am)



hatimu rumahku

dan aku mahu tinggal di situ....

selama-lamanya

(16/07/10 7:36 am)

sakit

Jumaat, 9 Julai 2010

seperti kaca yang berkecai sepai
hatiku menjadi cebis-cebis yang bertaburan
....
hancur

....

(09/07/10 10:38 pm)


hati

Jumaat, 2 April 2010

jujur sajalah..

kalaupun awan berwarna pelangi

sungai mengalir susu

hujan bersinar permata

....aku tidak peduli


(02/04/10 8:00 pm)

kehilangan

Rabu, 24 Mac 2010

hanya berbicara dengan malam
tentang rasa itu....
di sudut ruang luhur
bilamana aku adalah sebenar-benar aku

rintih pada hakikat yang menentang hakiki
jujurku bagai mematah arus hidup
memejam mata
mendengar kebenaran menangis
....kebenaranku....
yang dipudarkan takdir

di sini....
di tengah-tengah gelanggang dunia
aku sedang mati
mendengar mimpiku merayu....
sayu....
mendayu-dayu....
memohon belas dengan sisa nyawa
di hujung tali gantung kehidupan

....aku ini yang sedang mati....
tak punya kemampuan
tak punya kekuatan
tak punya kudrat
tak punya asa
tak punya ikhtiar
....mimpiku yang semakin terbenam........................

sakit ini
kehilangan roh
kehilangan nyawa
kehilangan ruang
kehilangan rasa
kehilangan benar
kehilangan luhur
kehilangan aku
.








benarkah?
aku harus relakan kematian ini....
untuk hidup bermula kembali...?

(aku tak mahu hidup sesudah kematian itu)

(24/03/10 9:46pm)

pencuri detik

aku sangat ingin berada di dalam gambarmu....

dirakam dari amatan matamu....

diterjemah dari sentuhan senimu....

diabadi di bingkai karya indahmu

....melihat aku, dari penglihatanmu....

(24/03/10 8:32 pm)

r**d*

Khamis, 25 Februari 2010

diam-diam aku menyelinap bayu
mengembara dengan angin malam
mencarimu....
....memeluk kenangan....

(25/02/10 12:16 am)

aku menunggu

Khamis, 18 Februari 2010

mampukah....
kau redahi rimba tebal
kau kiraikan kabus kelam
kau robohkan dinding kaca
untuk bertemu aku
serapuh-rapuhnya aku....

(18/02/10 6:56 pm)


nota : gambar bukan milik penulis

puisi untuk kambing

Ahad, 7 Februari 2010

Kambing hitam
Jangan menyanyi di kandang harimau
Aku mahu terbang ke bukit biru
Jahit baju angin kemudian gali lubang cacing

(07/02/10 3:40 pm)

kalau orang tunggu seribu tahun, awak balik tak?

mistika

Jumaat, 29 Januari 2010

Wajahmu menjadi tetamu
tatkala tidurku berlabuh
maka bercahayalah ruang
indah seluruh alam

Tak mampu ku berdusta
kerana kau mistik
kau bagai warna
asli memukau mata
terseraklah kabus suci
di awan kelabuku

Betapa kau mistik
hingga benci bisa ketawa
bersenda....
walau maut sedang menghunus

Kau memang mistik
laksana air jernih
jatuh dari langit biru
menjadi sungai tenang
di padang sahara

Tanganmu penawar
dan tanganmu pemusnah
lalu aku tersenyum
dan seketika pula menangis
kerana mistikmu memang ternyata

(1998)

Lagu terakhir

Ahad, 24 Januari 2010

....tanpa gitar....

....tanpa irama....

....tanpa alunan....

....tiada lagi lagu kan tercipta

di pentas kita

(24/01/10 11:06 pm)



nota: gambar bukan milik penulis

persembahan dalam hujan



airmataku hilang bersama hujan....
ratapanku tenggelam bersama guruh....
aku berteriak dan berteriak sampai tekakku pecah berdarah
....namun tanpa didengari....
aku dari seberang sana
hanya kelihatan seperti badut
sedang melakukan pergerakan-pergerakan lucu

(24/01/10 10:52 pm)

nota: gambar bukan milik penulis

kenangan halimunan

Sabtu, 23 Januari 2010

aku hanya mimpi....
yang berlegar di alam lena
sesuatu yang bila kau terjaga
kau pasti harus melepaskannya

*dan tulisan ini juga hanya suatu ilusi

(23/01/10 11:40 pm)

Aku adalah sejarah yang dilupakan
di dalam mukasurat hidup yang terkoyak


(23/01/10 11:22 pm)


pendosa

Jumaat, 22 Januari 2010

Aku tak mengerti
detik yang berlalu menjadi sia-sia
memadamkan kesempatan
sikit demi sedikit
berlari menuju ajal
mengusung noda dosa

Aku tak mengerti
dalam kesedaran membilang alpa
dalam keinsafan menyusun lagha
dalam kelekaan terus hanya begini
kaku beku batu bodoh
menggali kubur hidup
lalu tega mengebumikan diri sendiri
....bahu yang rebeh ke kiri

(22/01/10 6:32 am)

Jenis Sampah

Hasil Buangan